Menabung sudah sering didengung-dengungkan sejak kita masih usia muda. Orangtua kita selalu mengingatkan kita untuk rajin menabung. Di zaman dulu, orangtua ada yang memberikan hadiah celengan bentuk babi atau celengan bentuk ayam untuk anak-anaknya berlatih menyisihkan uang jajan mereka dan menyimpannya dalam celengan tersebut. Di zaman sekarang orangtua memberikan anak-anaknya buku tabungan bank dimana mereka bisa menyisihkan uang jajan mereka dengan menabung di bank.
Setelah anak-anak menginjak usia dewasa dan memasuki dunia kerja, mereka mempunyai penghasilan sendiri yang tentunya uang yang mereka miliki jauh lebih banyak dibandingkan dengan uang jajan yang mereka peroleh di masa kanak-kanak. Tetapi ironisnya seiring dengan penghasilan yang didapatkannya, kita tidak terlepas dari kebutuhan pribadi dan orang-orang tersayang seperti orangtua dan keluarga yang harus dipenuhi.
Di masa sekarang ini, tuntutan life style menjadi gaya hidup yang harus dijalankan; hang out sepulang kerja, ngopi-ngopi di cafe, window shopping di mall yang akhirnya jadi kebablasan belanja. Menjelang pertengahan bulan, uang di saku sudah menipis dan cenderung habis. Lantas, bagaimana dengan niat menabung yang akhirnya ga pernah kesampaian.

Banyak orang sependapat bahwa menabung itu harus dipaksakan, yang artinya begitu gaji masuk rekening, kita sudah harus memindahkan sejumlah tertentu ke rekening lain untuk dijadikan dompet tabungan. Namun kadangkala malapetaka tidak bisa dihindari yang membuat kita harus menguras isi tabungan untuk membayarnya, seperti bila kita sakit dan harus dirawat di rumah sakit dan yang lebih parah lagi, bila sampai terjadi malapetaka kecelakan yang merenggut nyawa seseorang sehingga tidak bisa membiayai keluarga atau orangtua. Di saat itulah mulai terasa pentingnya menabung yang tidak bisa terkuras habis ketika bencana datang menimpa.
Di masa sekarang ini kita mulai menabung di asuransi yang menyimpan dan melipatgandakan dana kita dan ketika bencana datang, akan membiayai semuanya sehingga tidak akan membuat kantong kita jebol. Beragam produk asuransi yang bisa kita beli sesuai kebutuhan, bahkan untuk tujuan berjaga-jaga, kita bisa menabung hanya selama 3 tahun atau 5 tahun dan jiwa kita terlindungi selama 10 tahun. Bila tidak terjadi apapun yang mengancam jiwa kita, dana yang kita sudah tabung selama 3 tahun atau 5 tahun akan dikembalikan sebesar 120% yang bisa kita gunakan untuk keperluan anak, keperluan di masa tua atau bila memungkinkan kita tabung lagi dengan perlindungan diri di 10 tahun selanjutnya.
Mari cermat dan pintar menabung yang sekaligus melindungi diri kita tanpa membuat kantong jebol. Asuransi merupakan tabungan yang melindungi.