Demam kuning (Yellow Fever) adalah penyakit demam berdarah (hemoragik) virus akut yang ditularkan oleh nyamuk yang terinfeksi virus penyebab demam kuning. Penyebab penyakit demam kuning adalah virus yellow fever yang tergolong dalam genus Flavivirus, kelompok besar virus RNA. Di kawasan hutan, secara alamiah virus demam kuning hidup dan memperbanyak diri pada tubuh hewan primata, biasanya monyet dan simpanse. Virus ini dapat ditularkan ke manusia melalui perantara (vektor) nyamuk.
Demam kuning merupakan penyakit endemik di daerah tropis Afrika serta Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Nyamuk perantara penyakit demam kuning di kawasan hutan Afrika adalah Aedes africanus (terutama) dan spesies Aedes lainnya. Di Amerika Selatan, vektor utamanya adalah spesies Haemagogus dan Sabethes. Di daerah perkotaan dari Afrika dan Amerika Selatan, vektornya adalah Aedes aegypti. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit menular yang berbahaya. Tingkat kematian penyakit ini berkisar 20-50%, namun pada kasus berat dapat lebih dari 50%.

Gejala, Tanda dan Masa Inkubasi
Setelah kontak dengan nyamuk yang terinfeksi, virus akan mengalami masa inkubasi di dalam tubuh selama 3 sampai 6 hari diikuti oleh infeksi yang dapat terjadi selama satu atau dua tahap. Fase pertama adalah fase akut. Fase ini biasanya menyebabkan demam, nyeri otot terutama pada bagian punggung, sakit kepala, menggigil, kehilangan nafsu makan, dan mual atau muntah. Sebagian besar pasien akan pulih setelah 3 sampai 4 hari. Namun, sebanyak 15% dari pasien akan memasuki fase kedua yang lebih beracun dalam waktu 24 jam. Fase kedua ditandai dengan kerusakan hati dengan jaundis/ikterik atau kulit menjadi berwarna kuning, urin gelap, sakit perut, gagal ginjal, meningitis dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian. Setengah dari pasien yang mengalami fase beracun meninggal dalam waktu 7 sampai 10 hari, sisanya sembuh tanpa kerusakan organ yang signifikan.
Pencegahan Demam Kuning
- Pengendalian Vektor
- Pemberantasan Sarang Nyamuk dengan Menguras, Menutup, dan Memafaatkan/Mendaur ulang, ditambah dengan upaya mekanik lain yang terbukti bermanfaat (PSN 3M Plus).
- Pengendalian secara biologi dengan menggunakan agent biologi.
- Pengendalian secara kimiawi menggunakan insektisida kimia.
- Pengendalian vektor secara terpadu.
2. Pemberian Kekebalan melalui Vaksinasi
Penyakit demam kuning dapat dicegah melalui vaksin. Dosis tunggal vaksin demam kuning sudah cukup untuk memberikan kekebalan yang berkelanjutan dan perlindungan terhadap penyakit demam kuning sehingga tidak memerlukan dosis vaksin booster.