Tanaman Kratom: Manfaat dan Risiko

Tanaman kratom adalah tanaman asal Asia Tenggara yang kerap digunakan sebagai bahan baku herbal untuk mengatasi keluhan kesehatan. Di Indonesia, masyarakat Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menjadikan kratom sebagai mata pencaharian dengan menanam dan menjualnya sebagai minuman seperti teh. Namun, selama ini, tanaman kratom cenderung dianggap salah satu bahan narkotika jenis baru yang perlu dihindari. Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri pun tengah membahas rencana legalisasi tanaman kratom di Indonesia. Aturan tersebut diharapkan dapat mengatasi harga kratom yang anjlok lantaran belum ada tata niaganya.

Tanaman kratom (Mitragyna speciosa) secara morfologi berupa tanaman pohon dengan batang lurus dan kulit batang berwarna abu kecoklatan. Kratom termasuk dalam suku Rubiaceae seperti tanaman kopi, dengan batang berkayu yang dapat tumbuh setinggi 10-30 meter. Daun kratom, bagian yang paling sering dimanfaatkan, memiliki ciri berbentuk elips hingga bulat telur berukuran 10-20 x 7-12 sentimeter. Warna daun kratom hijau serta cenderung lebih muda dan kontras dibanding warna hijau tanaman di sekitarnya. Tekstur daun pun mirip seperti kertas dengan ujung berbentuk lancip dan pangkal daun bulat atau berbentuk seperti hati. Bagian permukaan atas daun tidak berambut, sedangkan permukaan bawah tepatnya pada tulang daun utama dan urat daun lateral sedikit berambut.

Tanaman kratom (Mitragyna speciosa) memiliki sejumlah potensi manfaat, meskipun juga ada beberapa kontroversi terkait penggunaannya. Berikut adalah beberapa manfaat yang diketahui atau diduga dari tanaman kratom:

  1. Penggunaan Tradisional: Di beberapa daerah di Asia Tenggara, seperti Thailand dan Malaysia, kratom telah digunakan secara tradisional sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai kondisi, termasuk sebagai penghilang rasa sakit, penenang, dan untuk meningkatkan energi.
  2. Penghilang Rasa Sakit: Beberapa senyawa dalam kratom memiliki efek yang mirip dengan opioid, yang dapat membantu mengurangi rasa sakit. Sebagian orang menggunakan kratom sebagai pengganti atau pendamping bagi obat penghilang rasa sakit tradisional.
  3. Penenang dan Anti Kecemasan: Kratom dapat memiliki efek menenangkan yang membantu meredakan kecemasan dan meningkatkan mood pada beberapa individu.
  4. Meningkatkan Energi: Beberapa varietas kratom, terutama yang berkonsentrasi pada daun hijau atau putih, diketahui dapat memberikan efek stimulan yang meningkatkan energi dan fokus.
  5. Penggunaan dalam Pengobatan Narkotika: Kratom telah dipelajari sebagai pengganti bagi zat adiktif lainnya, seperti opioid, karena beberapa senyawa aktifnya dapat memengaruhi reseptor opioid di otak tanpa menyebabkan tingkat ketergantungan yang sama.

Namun demikian, penting untuk dicatat bahwa penggunaan kratom juga memiliki risiko, terutama jika digunakan secara tidak tepat atau dalam dosis yang tinggi. Beberapa efek samping yang dapat terjadi termasuk mual, pusing, gangguan tidur, dan dalam kasus yang jarang terjadi, terjadinya kecanduan atau overdosis. Selain itu, status hukum dan regulasi kratom bervariasi di berbagai negara, dengan beberapa negara melarang atau mengatur penggunaannya secara ketat.

Sebelum menggunakan kratom untuk tujuan apapun, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan terkait untuk mendapatkan informasi yang akurat tentang manfaat dan risiko potensial yang terkait dengan tanaman ini.

Tinggalkan komentar