Pengakuan Hansamu Yama Perihal Kegagalan Skuad Garuda Muda Pada Masanya

Eks Kapten Timnas Indonesia, Hansamu Yama, yang kini bermain untuk Persija Jakarta, mengungapkan penyebab kegagalan Skuad Garuda pada masanya.

Pada era Hansamu, fokus sering kali terbagi antara pembentukan tim dan aktivitas non-teknis, seperti Tur Nusantara. Program seperti Tur Nusantara memang memberikan pengalaman berbeda bagi pemain, namun tidak memberikan tantangan kompetitif yang cukup untuk mempersiapkan mereka menghadapi turnamen besar seperti Piala Asia.

Menurut Hansamu, tur yang terlalu padat dan kurangnya fokus pada persiapan kompetitif menjadi alasan utama kegagalan.  Selain faktor fisik, kelelahan mental juga menjadi isu besar. Hansamu juga menyoroti jadwal padat selama Tur Nusantara yang melibatkan 30 pertandingan dan berpindah-pindah kota dalam waktu singkat. Kondisi ini menguras fisik dan mental pemain. Hal ini terbukti dengan hasil buruk di Piala Asia U-19 2014, di mana Timnas Indonesia kalah dalam tiga pertandingan di fase grup.

Salah satu perbedaan signifikan antara Timnas Indonesia era Hansamu Yama dan generasi sekarang adalah pendekatan dalam mempersiapkan tim. Hal ini berbeda dengan generasi saat ini yang lebih terarah dalam mempersiapkan diri untuk turnamen internasional, dengan lebih banyak menjalani pemusatan latihan dan uji coba melawan tim-tim berkualitas di luar negeri.

Selain itu, era Hansamu juga menghadapi tantangan dari ekspektasi tinggi masyarakat. Mereka dianggap sebagai harapan besar sepak bola Indonesia, sehingga tekanan yang diterima cukup besar.  Berbeda dengan generasi saat ini yang tampaknya lebih diarahkan untuk bertumbuh secara bertahap tanpa ekspektasi berlebihan.

Kejujuran Hansamu Yama mengenai kegagalan masa lalu ini memberikan pelajaran penting bagi sepak bola Indonesia. Ke depan, program persiapan harus dirancang lebih matang agar para pemain bisa tampil maksimal di turnamen besar.

Tinggalkan komentar